Saturday, September 6, 2014

Vinovia, Pompeii dari utara yang terancam hilang

Pompeii ternyata tak cuma ada di Italia. Inggris pun punya reruntuhan kota kuno peninggalan zaman Romawi yang persis dengan Pompeii. Reruntuhan kota kuno itu terletak di Binchester. Binchester adalah sebuah desa kecil yang terletak di County Durham, Inggris. Di sana terdapat Vinovia (atau kadang disebut Vinovium), sebuah benteng tua peninggalan zaman Romawi yang tampaknya lebih terkenal dengan nama Roman Fort Binchester atau Benteng Romawi Binchester.

Vinovia disebut-sebut sebagai situs Romawi terbesar dan paling terpelihara yang ada di kawasan itu. Sejumlah penemuan oleh para arkeolog yang meneliti kawasan itu membuat mereka menjuluki Vinovia sebagai Pompeii dari utara. Kalau situs Pompeii dan Herculaneum terawetkan oleh abu Gunung Vesuvius, maka Vinovia terawetkan oleh sampah-sampah yang dibuang oleh orang Romawi 2.000 tahun yang lalu.

 Penggalian di situs Vinovia membuat para arkeolog berhasil menemukan sejumlah artefak penting. Salah satunya adalah cincin perak yang menjadi salah satu bukti sejarah Kristen tertua di negara Inggris. Di Vinovia ditemukan juga sebuah altar yang didedikasikan untuk salah satu dewi dalam mitologi Romawi, rumah pemandian, bekas tempat pemukiman yang diperkirakan telah berdiri selama sekitar 1.800 tahun.


Tetapi kelestarian situs sejarah penting ini di masa depan terancam. Church Commissioner yang memegang kendali atas situs reruntuhan kota kuno Binchester sedang mempersiapkan kawasan itu untuk penjualan. Komisi tersebut memutuskan untuk menjual beberapa petak tanah di sekitar Bishop Auckland, dua di antaranya meliputi situs Binchester. Komisi ini juga bersikeras tidak ada yang bisa dilakukan untuk melestarikan situs itu. Jadi alangkah baiknya kalau wilayah itu dijual saja.
The Auckland Castle Trust sejauh ini sudah mengajukan penawaran senilai 2 juta poundsterling untuk petak-petak tersebut. Tetapi ketidaksepahaman antara para komisi dan para arkeolog mengakibatkan penjualan situs Binchester masih tertunda. Para arkeolog takut situs benteng ini nantinya akan rusak. Meskipun untuk saat ini bekas daerah pemukiman kuno di sana tidak bisa dikembangkan, tetapi salah satu petak tanah yang merupakan akses untuk masuk ke situs bisa. Dan hal ini dikhawatirkan akan mengganggu pekerjaan para arkeolog. Lebih jauh lagi, jika di daerah itu sampai didirikan hotel atau kompleks apartemen, otomatis situs Vinovia akan tertutup dan terlantar untuk selamanya.

Pihak pengembang dan pemerintah setempat sudah meyakinkan kalau sudah diberlakukan peraturan seputar pengembangan lahan di sekitar Vinovia, sehingga tidak akan mengganggu kelestarian situs. Tetapi hal ini tetap menjadi sumber kekhawatiran bagi para arkeolog.
posted by,

No comments:

Post a Comment